Qum Fa Andzir

Toto Tasmara, FB Status 5 Mei 2012

Qum Fa Andzir

Bangkitlah dan beri peringatan
Buang dan campakan kecemasan
Bunuh dan singkirkan kemalasan
Tumpas dan kuburkan kepalsuan
qum-fa-andzir
Qum Fa Andzir
Sekaranglah saatnya engkau tengadah menghadapi badai kehidupan. Walau hari-hari di haru hura-hura, di buru bara-bara biru atau dijarah fitnah paling nanah. Tetaplah mandiri walau di dera deru desing peluru di debu bau mesiu. Karena engkau bukan tiang kayu keropos, tetapi baja beton yang memancangkan bangunan tinggi menjulang.

Tempatmu bukan di masa lalu. Merenda mimpi apologia memuja karya yang bukan dari keringatmu sendiri, karena engkau adalah putra masa depan. Bukan pula tumpukkan kardus yang mendebu abu, tetapi engkau adalah birunya api. Panasnya panas yang menggeleparkan segala kemunafikan angkara murka. Tancapkan kaki tapaki bumi, gantungkan cita-citamu di bintang suroya.

Bagaikan nakhoda berdiri di anjungan. Tiada tangisan kecuali senyuman merekah saat biduk di gila badai. Semakin menggila prahara semakin menggula cinta. Hempasan ombak memerahkan darah. Angin lautan menderu deru dendangkan harapan. Matanya tak berkedip menatap waspada tajamnya batu-batu karang siap menghadang. Ketika biduk diterkam gelap paling gulita. Ketika ragau meragu awak kapal bimbang terguncang. Sang Nakhoda tetap berdiri di anjungan, nuraninya berbisik, cukuplah bagiku bintang-bintang penuntun pasti, kemanakah biduk harus mengarah.

Tak perlu gelisah mentari tenggelam. Bukankah di gelapnya malam, begitu banyak bintang-bintang gemerlapan?

Qum fa andzir!

Kini saatnya bagimu membakar hanguskan rasa cemas. Menebar benih para mujahid paling elegan. Dengan pedang kelewang berkilat cinta, maka sampah dan campakkan segala dendam kesumat para pialang. Sambil menyibak masa depan, bergurulah pada sejarah, bercerminlah dari orang - orang yang unggul. Mandikan seluruh tubuh dengan keringatmu. Getarkan jiwamu dengan hikmah para arifin. Reguklah kehidupan dan simpulkan!

Hidup adalah rangkaian keputusan, hidup adalah kumpulan catatan yang membutuhkan kesimpulan kemudian tindakan.

Engkau terlahir bukan sebagai pecundang, kemudian berserah diri dan menunggu keputusan orang. Tancapkan tekad dan pikiranmu yang paling tajam untuk berani memutuskan kehendakmu sendiri. Engkau bukanlah baying-bayang yang dibentuk cahaya. Engkaulah cahaya benderang, harapan jiwa di kegelapan.

Qum fa andzir!

Bangkit dan guncangkan.
Abaikan para pendengki si juru fitnah.
Lemparkan selimut kemalasan.
Datangi gudang - gudang ilmu. Masuki gedung-gedung menjulang.
Temukan makna hidup yang hilang. Pakailah jubah keberanianmu yang paling cemerlang.

Karena engkau bukanlah pengemis yang merintih.
Engkaulah cahaya mentari tak pilih kasih.
Jangan tergoda butiran pasir berserakan yang membuat ombak samudera tertawa canda.
Jadilah batu karang! kukuh tangguh, menatap gagah, menyongsong gigih hempasan ombak dengan tertawa.

Walau kepedihan menyayat raga, tak perlu menghamba diri pada dunia. Bagi mujahid sejati, lebih baik jadi singa sehari daripada domba seribu hari!

Tidak perlu sedu sedan atau tangis ratapan karena kehilangan dunia, tapi jadikan dunia meratap sendu dalam tangisan karena kehilangan dirimu.

Qum fa andzir wa Rabbaka fakabbir!

Berhentilah berkeluh kesah mencaci maki kegelapan
Lebih baik kau nyalakan pelita untuk mereka yang mencari harapan

Tebarkan iman dengan cinta. Gubah dunia dengan prestasi.
Jadikanlah hidupmu penuh arti.
Bila sudah punya arti, bolehlah bersiap untuk mati.
Kalau kelak datang hari perjumpaan
Basahkan bibirmu mengucap puji Ilahi Rabbi
Laa Ilaha Ilallah!

Qum Fa Andzir.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel